News, Sustainability, Environment

Kimberly-Clark Softex Raih Penghargaan Indonesia Green Award Dalam 3 Tahun Berturut-turut

 

Dengan bangga kami mengumumkan bahwa Kimberly-Clark Softex telah mendapatkan penghargaan Indonesia Green Award untuk kategori Pengembangan Pengelolaan Sampah Terpadu selama tiga tahun berturut-turut! Pengakuan ini merupakan bukti komitmen kami terhadap masyarakat dan lingkungan melalui Program Daur Ulang Popok Bayi Bekas Pakai pada tahun 2021. Sebagai pelopor program daur ulang popok bayi bekas pakai di Indonesia, kami telah berhasil mendaur ulang sekitar 118,7 ton popok bayi bekas pakai sejak tahun 2019 hingga saat ini. Dengan penghargaan ini, kami terinspirasi untuk memberikan kontribusi dan inovasi yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan kami, yang merefleksikan tujuan kami, Better Care for a Better World.

 

Sebagai produsen popok terkemuka, Kimberly-Clark Softex berdedikasi untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan tanggung jawab produsen yang diperluas (extended producer responsibility/EPR) melalui rencana pengelolaan limbah ini. Kami akan terus mendukung pemerintah untuk mengurangi limbah non-biodegradable dengan mendaur ulang popok bayi bekas pakai menjadi bahan yang bernilai ekonomis. Manfaat dari Program Manajemen Popok Bayi Bekas Pakai tidak terbatas pada keberlanjutan, tetapi juga terhadap masyarakat, pemerintah, serta bisnis dan karyawan Kimberly-Clark Softex. Melalui kegiatan ini, kami memberikan pelatihan pengelolaan sampah, pemberdayaan perempuan di masyarakat, dan juga mendukung ekonomi sirkular nasional.

 

Dimulai pada tahun 2019 di Tangerang, Bandung, Karawang dan Banyuwangi, kami berkolaborasi dengan mitra yang berdampak, seperti Duitin, untuk menyediakan layanan daur ulang limbah dan mengedukasi masyarakat tentang program tersebut. Selain itu, pada tahun 2021, kami bermitra dengan Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK) untuk melakukan penelitian terhadap optimalisasi proses dan peningkatan produk daur ulang sebagai bahan serat dan alternatif bahan bakar untuk industri lain.